Pemerintah

Jumat Berkah Bersama Gubernur Sultra: Aksi Nyata Pemimpin untuk Rakyat

Halaman Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara tampak dipenuhi ratusan warga pada Jumat pagi, 25 Juli 2025. Di tengah suasana kekeluargaan yang hangat, Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, kembali menggelar kegiatan Jumat Berkah—sebuah inisiatif pribadi bertajuk Menebar Kebaikan, Meraih Keberkahan yang rutin ia lakukan setiap pekan.

Sebanyak 1.000 porsi makanan dibagikan kepada masyarakat dari berbagai lapisan, disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah serta jajaran kepala perangkat daerah lingkup Pemprov Sultra. Lebih dari sekadar aksi sosial, Jumat Berkah menjadi ruang temu langsung antara pemimpin daerah dan rakyatnya.

“Saya sangat bahagia, karena ternyata banyak masyarakat yang mau datang, mau bertemu, dan bersilaturahmi. Saya ingin mendengar langsung apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan masyarakat kita, bukan hanya dari media sosial atau laporan,” ujar Gubernur.

Dalam arahannya, Gubernur menegaskan bahwa program ini bukan kegiatan seremonial. Ia ingin menghadirkan pemerintah secara nyata di tengah masyarakat, terutama mereka yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.

“Banyak dari mereka sebenarnya tidak ingin berada di jalan, tapi karena kondisi memaksa, mereka tidak punya pilihan. Maka dari itu, saya ingin kita semua di sini punya masa depan,” tambahnya.

Gubernur juga menggarisbawahi pentingnya membuka lapangan kerja berbasis kebutuhan riil masyarakat. Ia mencontohkan peluang sebagai penyuluh KB yang bisa difasilitasi pemerintah apabila memang sesuai dengan kemampuan dan permintaan warga.

“Kalau memang banyak yang butuh pekerjaan sebagai penyuluh KB, nanti akan kita fasilitasi. Pemerintah akan hadir untuk menyambungkan antara kebutuhan dan kesempatan,” jelasnya, sembari meminta Sekda untuk segera menindaklanjuti pendataan dan program tersebut.

Dengan penuh ketegasan, Gubernur menyatakan bahwa kehadirannya bukan untuk pencitraan. Ia menyebut komitmen ini sebagai bagian dari janji moral kepada Tuhan dan masyarakat Sulawesi Tenggara.

“Saya tidak ingin ada lagi masyarakat kita yang duduk di pinggir jalan karena merasa pemerintah tidak hadir. Ini adalah janji saya kepada Allah SWT dan kepada masyarakat Sulawesi Tenggara, bahwa setiap Jumat saya akan hadir dan mendengarkan langsung suara rakyat,” tegasnya.

Kegiatan ditutup dengan pembagian makanan dan proses awal pendataan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Diharapkan, Jumat Berkah menjadi titik awal transformasi sosial yang nyata dan berkelanjutan, di mana masyarakat tidak hanya menerima, tapi kelak juga memberi kembali kepada sesama.

“Mimpi saya, suatu hari nanti ada anak-anak yang hari ini hadir di sini, kelak akan berdiri di tempat ini sebagai pemimpin yang melanjutkan semangat kebaikan dan pengabdian ini,” pungkasnya.

Semangat gotong royong dan wajah-wajah penuh harapan menjadi penanda bahwa kebaikan kecil, jika dilakukan konsisten dan tulus, bisa menjadi awal dari perubahan besar.