Wagub Sultra Pimpin Apel ASN: Tekankan Peran APBD dalam Percepatan Pembangunan Daerah

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, memimpin Apel Gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sultra yang digelar di Lapangan Kantor Gubernur, Senin pagi. Apel ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Staf Ahli Gubernur, para Asisten, Kepala OPD, Kepala Biro, pejabat struktural dan fungsional, serta ribuan ASN dari berbagai instansi di Pemprov Sultra.
Dalam arahannya, Wakil Gubernur menekankan pentingnya solidaritas ASN dalam membangun citra positif daerah. Ia menyampaikan bahwa branding pemerintahan tidak hanya dibentuk oleh kebijakan, melainkan oleh sikap dan kinerja seluruh ASN.

“Keberhasilan pembangunan bukan diukur dari bagaimana kita menilai provinsi lain, tetapi bagaimana provinsi lain memandang Sulawesi Tenggara. Maka dari itu, mari kita bangun citra positif melalui kerja nyata,” ujarnya.
Hugua juga menyoroti peran strategis APBD sebagai penggerak pembangunan. Ia menjelaskan bahwa APBD bukan hanya dokumen fiskal, melainkan instrumen utama pembiayaan yang bertujuan mengoptimalkan kekayaan daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“APBD itu adalah alat untuk membiayai kekayaan kita—baik sumber daya alam seperti tambang, aspal, pertanian, dan perikanan, maupun untuk menciptakan lapangan kerja, inovasi, serta memperkuat sistem keuangan daerah,” jelasnya.

Menghadapi penyusunan APBD Perubahan 2025 dan APBD Induk 2026, seluruh ASN diingatkan untuk menyusun perencanaan dengan matang agar anggaran dapat terserap secara optimal.
“Perencanaan yang lemah akan menghasilkan pelaksanaan yang tidak efektif. Kita harus memperbaiki dari awal agar program bisa berjalan dengan maksimal,” tegas Hugua.
Ia juga mengungkapkan bahwa sekitar 70% APBD Sultra masih bergantung pada transfer pusat, sementara sisanya dari PAD. Oleh karena itu, ia mendorong OPD untuk kreatif dalam mengelola dan meningkatkan PAD melalui optimalisasi aset dan kebijakan belanja yang berdampak langsung.

“Kalau mau beli aset, pastikan bermanfaat dan langsung disertifikatkan. Setiap belanja daerah harus memberi efek ganda—baik pada lapangan kerja, inovasi, maupun ekonomi rakyat,” tambahnya.
Wagub turut menekankan fokus pembangunan sesuai RPJMD Sultra: pendidikan, kesehatan, agroindustri, dan infrastruktur. Di sisi ekonomi, ia menggarisbawahi tiga sektor utama yaitu pertanian (termasuk perikanan dan perkebunan), industri, serta pariwisata.
Sebagai contoh konkret, ia mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk aktif menginisiasi misi dagang dan promosi produk lokal.

“Kalau produk kita tidak bisa ekspor, berarti kualitasnya masih rendah. Kita perlu inisiatif untuk pertemukan buyer dan produsen lokal, bahkan misi dagang ke luar negeri agar produk Sultra bisa dikenal lebih luas,” serunya.
Menutup arahannya, Hugua mengingatkan ASN untuk bekerja dengan orientasi pada kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar untuk instansi masing-masing.
“Jangan hanya kerja untuk OPD Anda. Kerjalah untuk Sulawesi Tenggara. Ketika ekonomi rakyat naik, PAD naik, maka tunjangan kinerja kita pun ikut meningkat,” pungkasnya.