Mahasiswa UGM Melaksanakan KKN di Kabupaten Konsel Selama 50 Hari


Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara. Kegiatan penyambutan berlangsung meriah pada Minggu malam, 22 Juni 2025, bertempat di Hotel Zenith Kendari.
Kedatangan para mahasiswa disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Konawe Selatan, Hj. St. Chadidjah, S.Sos., M.Si., serta Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Konsel, Dr. Marwiyah Tombili. Mereka hadir bersama Dosen Pembimbing Lapangan, Dra. Eko Tri Sulistyani, M.Sc., yang turut mendampingi tim mahasiswa KKN UGM.
Program KKN-PPM UGM di Konsel telah berlangsung sejak tahun 2020, dan diperkuat melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UGM dan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan yang dilaksanakan pada 21 September 2023 di Kampus UGM, Yogyakarta. MoU ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya yang pertama kali ditandatangani pada 28 Desember 2016.
Kerja sama ini bertujuan mendukung pemerataan kesejahteraan di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan), dan menjadi bukti komitmen bersama dalam pembangunan berbasis pengabdian masyarakat.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemkab Konsel telah mengalokasikan anggaran pelaksanaan KKN-PPM UGM melalui APBD 2024 dan 2025, masing-masing sebesar Rp199.942.000 dan Rp197.860.000 melalui DPA Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).

Dalam sambutannya, Kepala BRIDA Konsel, Dr. Marwiyah Tombili, mengapresiasi kontribusi mahasiswa UGM yang sebelumnya telah memberikan dampak positif di lapangan.
“Para mahasiswa telah melakukan berbagai inisiatif, seperti membantu pengembangan produk UMKM, menanam Koro Pedang di Desa Namu sebagai alternatif bahan tempe pengganti kedelai, serta membuat spot foto ikonik di Desa Batu Jaya yang dapat meningkatkan daya tarik wisata lokal,” jelasnya.
Untuk tahun 2025, KKN-PPM UGM akan dilaksanakan di tiga desa di Kecamatan Laonti, yakni Desa Namu, Desa Malaringgi, dan Desa Batu Jaya. Program ini dijadwalkan berlangsung selama 50 hari, terhitung mulai 20 Juni hingga 8 Agustus 2025.
Sekda Konawe Selatan, Hj. St. Chadidjah, berharap kehadiran mahasiswa UGM tidak hanya berdampak pada pembangunan desa secara fisik, tetapi juga memperkuat semangat kolaborasi, pembelajaran sosial, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.