Wakil Gubernur Sultra Sidak Kantor Bapenda, Soroti Disiplin dan Kepemimpinan Internal ASN

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling., melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis pagi (10/7/2025). Sidak dimulai pukul 07.31 WITA dan diawali dengan apel pagi yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur, didampingi Asisten II Setda Sultra, Staf Ahli Gubernur, serta sejumlah pejabat teknis terkait.
Dalam arahannya, Wakil Gubernur menyampaikan kekecewaan atas rendahnya tingkat kehadiran pegawai, yang hanya mencapai sekitar 35 persen dari total 100 pegawai. Ia menekankan bahwa disiplin adalah fondasi utama dalam membangun budaya kerja ASN yang profesional dan menjadi tolok ukur pelayanan publik yang berkualitas.
“Saya datang pukul 07.31, pegawai masih duduk di teras. Begitu saya muncul, baru mulai apel. Ini menandakan bahwa sistem tidak berjalan sebagaimana mestinya. Budaya kerja kita belum dibangun dari dalam,” ujar Wagub.

Kritik Sistem Pengawasan dan Kepemimpinan Internal
Wakil Gubernur menyoroti bahwa budaya disiplin ASN masih sangat bergantung pada kehadiran pimpinan. Ia menyayangkan lemahnya manajemen internal yang belum mampu menciptakan budaya kerja mandiri dan profesional.
“Kalau pimpinan tidak datang, sistem jadi longgar. Ini bukan soal siapa yang hadir, tapi soal bagaimana sistem internal bekerja,” tambahnya.
Ia meminta agar Bapenda tidak menyalahkan pihak eksternal atas capaian kinerja, namun terlebih dahulu melakukan evaluasi dan pembenahan dari dalam. Ia menegaskan, perubahan harus dimulai dari kedisiplinan individu hingga ke manajemen struktural.
“Kalau datang ke kantor saja tidak disiplin, bagaimana bisa bicara perbaikan pelayanan atau reformasi birokrasi? Semua harus dimulai dari diri sendiri dan unit kerja masing-masing,” tegasnya.

Tinjau Fisik Kantor dan Rencana Sidak Lanjutan
Selain aspek kedisiplinan, Wakil Gubernur juga meninjau kondisi fisik gedung Bapenda, yang dinilainya masih cukup baik dibandingkan beberapa OPD lainnya. Ia menyebut bahwa kondisi paling memprihatinkan justru ditemukan di Dinas Perikanan, Perindustrian dan Perdagangan, serta Koperasi.
“Kantor Perikanan yang terburuk kondisinya, disusul Perindag dan Koperasi. Tapi ini bukan soal gedung saja, melainkan soal semangat kita dalam melayani,” katanya.
Menutup arahannya, Wagub menegaskan bahwa inspeksi mendadak akan terus dilakukan secara berkala—tidak hanya di pagi hari, tetapi juga siang dan menjelang pulang kerja—sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja dan tanggung jawab ASN.
“Kami akan terus pantau, bukan sekadar hadir tidaknya pegawai, tapi juga kualitas manajemen dan kepemimpinan di tiap OPD. Selama disiplin belum jadi budaya, pengawasan akan terus diperkuat,” pungkasnya.